Alasan Negara Indonesia Sulit Untuk Maju - Tahu sendirikan negara Indonesia merupakan negara yang terkaya akan kekayaan alamnya, namun tidak dimanfaatkan dengan baik karena kurangnya pengetahuan dan teknologi. Justru dengan kata lain kita di jajah untuk status ekonomi negara. Indonesia memiliki jumlah kepadatan menduduk yang sangat banyak namun penempatannya tidak merata. Indonesia merupakan orang yang konsumtif, lebih mengarahkan untuk membeli hasil orang lain dan bangga akan produk luar negeri. Kurangnya pengawasan dan pemeliharaan pemerintahan yang menjadi tidak karuan, terutama tidak dapat lepas dari korupsi. Justru lembaga KPK (Komisi Pemberantas Korupsi) ikut korupsi. Kepedulian akan negara dan rakyat-rakyat kecil sangat tidak dipedulikan dan dilantarkan. "Siapa yang menjadi penerus bangsa ?" Siapa lagi kalo bukan kita anak muda yang tergerak akan semangat cinta dan peduli akan bangsa. Namun sering kali menjadi konflik di antara remaja seperti kurang pergaulan dan kepedulian akan sekolah lain, misal terjadi ; tawuran, bentrok rebutan pacar, bentrok karena dianggap sebagai musuh, menjadi sok tangguh diantara sekolah lain dan sebagainya. Berikut ini alasan "mengapa negara Indonesia sulit megalami kemajuan" : 1. Tingkat Pertumbuhan Penduduk Tinggi Tingkat pertambahan penduduk di negara berkembang umumnya lebih tinggi dua hingga empat kali lipat dari negara maju. Hal ini disebabkan oleh tingkat pendidikan dan budaya di negara berkembang yang berbeda dengan di negara maju. Hal tersebut dapat mengakibatkan banyak masalah di masa depan yang berkaitan dengan makanan, rumah, pekerjaan, pendidikan, dan lain sebagainya. 2. Tingkat Pengangguran Tinggi Akibat dari tingginya pertumbuhan penduduk mengakibatkan persaingan untuk mendapatkan pekerjaan menjadi tinggi. Jumlah tenaga kerja lebih banyak daripada kesempatan lapangan kerja yang tersedia dan tungkat pertumbuhan keduanya yang tidak seimbang dari waktu ke waktu. 3. Tingkat Produktivitas Rendah Jumlah faktor produksi yang terbatas yang tidak diimbangi dengan jumlah angkatan kerja mengakibatkan lemahnya daya beli sehingga sektor usaha mengalami kesulitan untuk meningkatkan produksinya. 4. Kualitas Hidup Rendah Akibat rendahnya tingkat penghasilan, masyarakat mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokok, pendidikan, kesehatan, dll. Banyak yang kekurangan gizi, tidak bisa baca tulis, rentan terkena penyakit, dan lain sebagainya. 5. Ketergantungan Pada Sektor Pertanian / Primer Umumnya masyakat adalah bermata pencaharian petani dengan ketergantungan yang tinggi akan hasil sektor pertanian. 6. Pasar & Informasi Tidak Sempurna Kondisi perekonomian negara berkembang kurang berkompetisi sehingga masih dikuasai oleh usaha monopoli, oligopoli, monopsoni dan oligopsoni. Informasi di pasar hanya dikuasai oleh sekelompok orang saja. 7. Tingkat Ketergantungan Pada Angkatan Kerja Tinggi Perbandingan jumlah penduduk yang masuk dalam kategori angkatan kerja dengan penduduk non angkatan kerja di negara sedang berkembang nilainya berbeda dengan dengan di negara maju. Dengan demikian di negara maju penduduk yang berada dalam usia nonproduktif lebih banyak bergantung pada yang masuk angkatan kerja. 8. Ketergantungan Tinggi Pada Perekonomian Eksternal Yang Rentan Negara berkembang umumnya memiliki ketergantungan tinggi pada perekonomian luar negeri yang bersifat rentan akibat hanya mengandalkan ekspor komoditas primer yang tidak menentu. Tapi itu menurut pendapat dan survey tahun 2012, ditahun 2014 sekarang sudah berbeda, Indonesia memiliki kesatuan yang pesat dan pengaruh globalisasi mempercepat pekerjaan dan mengurangi pengangguran di Indonesia namun status ekonomi dan pemerintahan masih belum stabil dan masih di ambil alih oleh negara lain.
![]() |
Jangan Bodoh Indonesia |