Game online adalah media hiburan yang kita gunakan saat sedang jenuh atau butuh penghiburan di kala waktu luang, namun ada kalanya kita bisa...
Game online adalah media hiburan yang kita gunakan saat sedang jenuh atau butuh penghiburan di kala waktu luang, namun ada kalanya kita bisa mengatur waktu. Dimana kita harus memprioritaskan hal yang penting daripada game online.
Seperti yang dilansir oleh Uniqpost, seorang wanita yang berharap agar pernikahannya berlangsung dengan romantis dan indah sepertinya harus sirna begitu saja. Lantaran pengantin wanita tersebut hanya berdiri seorang diri di depan altar gereja di hadapan tamu yang telah hadir.
Saat itu Pastor akan memulai pemberkatan pernikahan, tapi selama 3 jam menunggu mempelai pria ia tidak kunjung hadir dalam gereja.
Ternyata pengantin pria kecanduan game online itu sudah sejak lama, dan hal ini juga telah diketahui pasangannya itu. Tapi sangat tidak terduga jika ia lebih memilih game online ketimbang hari bahagia keduanya.
Sebelumnya juga sang pria sudah berjanji jika ia akan menghentikan kebiasaannya itu sebelum menjelang pernikahan mereka. Namun, hobinya itu dapat mengalahkan segalanya. Ia lebih memilih ke warnet daripada ke gereja menemui orang-orang yang sudah menantinya sejak lama.
Selesainya kejadian ini, akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah dan pria tersebut dibawa ke rehabilitasi untuk diobati kecanduannya.
“Saya tahu, ia akan memberikan kesempatan kedua setelah saya sembuh,” tutur pengantin pria sambil berharap.
Dari peristiwa yang satu ini sangat menjadi bukti jika teknologi secanggih apapun tidak akan memberikan manfaat jika tidak disikapi dengan baik.
![]() |
Pengantin merasa sedih |
Saat itu Pastor akan memulai pemberkatan pernikahan, tapi selama 3 jam menunggu mempelai pria ia tidak kunjung hadir dalam gereja.
Ternyata pengantin pria kecanduan game online itu sudah sejak lama, dan hal ini juga telah diketahui pasangannya itu. Tapi sangat tidak terduga jika ia lebih memilih game online ketimbang hari bahagia keduanya.
Sebelumnya juga sang pria sudah berjanji jika ia akan menghentikan kebiasaannya itu sebelum menjelang pernikahan mereka. Namun, hobinya itu dapat mengalahkan segalanya. Ia lebih memilih ke warnet daripada ke gereja menemui orang-orang yang sudah menantinya sejak lama.
Selesainya kejadian ini, akhirnya mereka memutuskan untuk berpisah dan pria tersebut dibawa ke rehabilitasi untuk diobati kecanduannya.
“Saya tahu, ia akan memberikan kesempatan kedua setelah saya sembuh,” tutur pengantin pria sambil berharap.
Dari peristiwa yang satu ini sangat menjadi bukti jika teknologi secanggih apapun tidak akan memberikan manfaat jika tidak disikapi dengan baik.