9000 Massa Jihad FPI Banten Siap Berangkat ke Papua - Lebih 9000 massa Jihadi Front Pembela Islam (FPI) Banten siap diberangkatkan ke tanah Papua. Keberangkatan mereka, sebagai bentuk dasar simptisan terhadap umat Islam paska pembakaran Masjid Tolikara saat Shalat Idul Fitri 1436 Hijriyah, di Kota Karubaga, Kabupaten Tolikara, Papua. “Kami telah menyiapkan pasukan jihadi serta tinggal menantikan intruksi dari ceo. Kami siap diberangkatkan ketanah Papua bentuk solidaritas terhadap umat muslim atas insiden orang kafir yang membakar Masjid Tolikara kemarin hari lalu,” kata Ketua DPD FPI Banten, Muhamad Fahru Roji. Hal itu diungkapkannya terhadap wartawan, sesaat sebelum Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengunjungi kediaman Imam FPI Banten, KH. Qurthubi Zaelani di Jalan Raya Cipanas-Warung Banten, cocoknya di Kampung Banjar Pahingeun, Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak pada Rabu, 22 Juli 2015. Menurut Fahru Roji, Papua merupakan wilayah konflik yang dikegunaaankan oleh kalangan kaum kafir untuk menguasai wilayah tersebut dari orang muslim. Untuk itu, pihaknya serta Laskar FPI sangat membenci perbuatan tak terpuji yang diperbuat oleh kaum kafir. “Saya mendesak kepolisian untuk segera mengambil perbuatan tegas terhadap pelaku pembakaran Masjid Tolikara untuk diadili seberat-beratnyanya,” pintanya. Sebab menurutnya, pembakaran masjid merupakan pelecehan terhadap umat muslim. Bukan hanya FPI, melainkan seluruh umat muslim yang ada di Dunia ini. Dijelaskan Fahruroji, dari 9.200 Laskar FPI yang bakal berangkat ke Papua terdiri dari 155 kecamatan. Dimana setiap kecamatan mengutus 10 laskar yang telah terdata. “Yang paling tak sedikit di Banten Selatan mencapai 166 laskar itu hanya satu kecamatan. Tapi kami telah menghimbau terhadap seluruh laskas FPI untuk tak boleh meperbuat aksi, apabila meperbuat aksi maka di sebut penghianat,” tandasnya. Seraya mengundang semua umat islam untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dalam pernyataan FPI, pihaknya menantikan perbuatan dari penegak hukum.”Kalau penegak hukum bertindak tegas kami bakal mendoakan. Tapi, kalau penegak hukum hanya berdoa maka kami yang bakal bertindak,” tegas Fahruroji. Sementara Imam FPI Banten, KH. A. Qurthubi Zaelani mengaku, pihaknya mengaku sebagai ceo telah terobati seusai membaca di media sosial mengenai pernyataan Kapolri terkait pembakaran Masjid Tolikara di Papua. “Pernyataan kapolri tersebut dapat meredam amarah anak buah FPI. Tetapi, apabila tak ada peryataan Kapolri tak menutup kemungkinan itu bakal menjadi bencana bagi kaum kafir di Papua ataupun yang terdekat,” ucap Ceo Pondok pesantren Salapiyah Al-Putuhiyah .
Seperti yang dilansir oleh inilahbanten.com, Ketua DPD FPI Banten, Muhamad Fahru Roji Mengatakan “Kami telah menyiapkan pasukan jihadi serta tinggal menantikan intruksi dari ceo. Kami siap diberangkatkan ketanah Papua bentuk solidaritas terhadap umat muslim atas insiden orang kafir yang membakar Masjid Tolikara kemarin hari lalu,”
Hal itu diungkapkannya terhadap wartawan, sesaat sebelum Kapolda Banten Brigjen Pol Boy Rafli Amar mengunjungi kediaman Imam FPI Banten, KH. Qurthubi Zaelani di Jalan Raya Cipanas-Warung Banten, cocoknya di Kampung Banjar Pahingeun, Desa Banjar Irigasi, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak pada Rabu, 22 Juli 2015.
Perkumpulan FPI |
“Saya mendesak kepolisian untuk segera mengambil perbuatan tegas terhadap pelaku pembakaran Masjid Tolikara untuk diadili seberat-beratnyanya,” pintanya.
Sebab menurutnya, pembakaran masjid merupakan pelecehan terhadap umat muslim. Bukan hanya FPI, melainkan seluruh umat muslim yang ada di Dunia ini. Dijelaskan Fahruroji, dari 9.200 Laskar FPI yang bakal berangkat ke Papua terdiri dari 155 kecamatan. Dimana setiap kecamatan mengutus 10 laskar yang telah terdata.
“Yang paling tak sedikit di Banten Selatan mencapai 166 laskar itu hanya satu kecamatan. Tapi kami telah menghimbau terhadap seluruh laskas FPI untuk tak boleh meperbuat aksi, apabila meperbuat aksi maka di sebut penghianat,” tandasnya. Seraya mengundang semua umat islam untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Dalam pernyataan FPI, pihaknya menantikan perbuatan dari penegak hukum.”Kalau penegak hukum bertindak tegas kami bakal mendoakan. Tapi, kalau penegak hukum hanya berdoa maka kami yang bakal bertindak,” tegas Fahruroji.
Sementara Imam FPI Banten, KH. A. Qurthubi Zaelani mengaku, pihaknya mengaku sebagai ceo telah terobati seusai membaca di media sosial mengenai pernyataan Kapolri terkait pembakaran Masjid Tolikara di Papua.
“Pernyataan kapolri tersebut dapat meredam amarah anak buah FPI. Tetapi, apabila tak ada peryataan Kapolri tak menutup kemungkinan itu bakal menjadi bencana bagi kaum kafir di Papua ataupun yang terdekat,” ucap Ceo Pondok pesantren Salapiyah Al-Putuhiyah.