-->
post-feature-image

Kebohongan Penginjil Theresia Cindy Tan Masuk Muslim

Kebohongan Penginjil Theresia Cindy Tan Masuk Muslim - Berita kali ini sudah sangat menggelegar namun akan terasa sebuah kekecewaan jika berita palsu tersebut di sebarkan, berita ini mengenai Theresia Cindy Tan yang katanya masuk muslim. Berikut 15 Quote berita Theresia Cindy Tan masuk Muslim Fenomena Mualafnya pembina penginjil Gereja Patekosta Theresia Cindy Tan menguncang gereja di Sulawesi Utara. Bagaimana seorang gembala Pembina Gereja Patekosta Manado yg notabene lulusan sekolah Theologia justru Mulaf setelah mempelajari Kristen ? Gembala gereja bukanlah hal yang mudah, selain seleksi & pelatihan yg ketat juga di tuntut keyakinan besar ttg keTuhanan Yesus. Apalagi seorang Theresia Cindy Tan adalah lulusan sekolah theologia yg ajaran pokoknya mempelajari tentang doktrin tentang Trinitas ! Lalu setelah lulus sekolah Theologia dia membandingkan apa yang di pelajarinya dengan ajaran Islam. FYI salah satu kurikulum di sekolah theologia adalah perbandingan Kristen dgn agama-agama samawi lainnya (termasuk Islam), Tetapi yang mereka pelajari ttg islam adalah bentuk pencarian kelemahan-kelemahan yg terdapat di dalam Islam. Tidak jarang seorang murid Theologia justru merasakan kelebihan Islam justru dari usaha mereka mempelajari kelemahan Islam. Sebenarnya jika para Kristen mempelajari ilmu theologia maka secara mudah akan mengetahui bahwa Yesus bukan lah tuhan. Dan juga akan mengerti bahwa keyuhanan Yesus hanyalah bersumber dari hasil konsili bukan dari ajaran Yesus sendiri... Di saat kita mempelajari Akitab maka akan mudah kita temui ayat ayat yg mendukung bahwa Yesus BUKAN Tuhan tapi hanyalah UTUSAN Tuhan. Dan dgn mudahnya kita mengerti bahwa konsep keTuhan Yesus dan Trinitas hanyalah hasil sebuah doktrin para pendiri Kristen! Mungkin itu yg dialami oleh saudari kita Theresia Cindy Tan saat beliau mulai membandingkan ajaran Kristen dan ajaran Islam. Pokok pangkal seorang ber iman akan Tuhan yang SATU adalah AKAL , jikalau AKAL kita gunakan maka dgn mudah kita menerima konsep TAUHID! Saya yakin pasti setiap Kristen yg mempelajari Alkitab pasti didirinya akan timbul,pertanyaan apakah benar Yesus adalah Tuhan ? Karena begitu betebaran bukti di Alkitab bahwa Yesus Bukan lah Tuhan yg sangat mudah di temui dan di cerna... Tapi karena mereka tidak menggunakan AKAL maka mereka akan memaksa diri mereka terkukung dalam kesesatan tentangYesus ! Jangan mudah percaya tentang berita-berita hoax (palsu) ini, iman kita sedang dipertaruhkan, masa gara-gara media atau jejaring sosial kita mudah percaya. Kebanyakan orang berpikir bahwa pembohong selalu meraih kemenangan atas korbannya. Namun yang sebenarnya adalah bahwa setiap kebohongan merupakan bentuk penyerahan diri sebagai budak. Demikianlah orang yang berbohong menjadi budak dari orang yang dia bohongi. Dia berhutang pengakuan dan hidup dalam kepalsuan adalah benar bahwa orang yang berbohong sekali akan cenderung berbohong dua kali untuk menutupi kebohongannya yang lain. Dan begitulah, dia akan dituntut untuk terus memproduksi kebohongan hingga suatu ketika dia akan sampai pada satu titik dimana dia kehilangan kemampuan untuk membedakan antara fakta dan ilusi. Pseudologia Fantastica Sebuah kondisi psikologis, atau dikenal sebagai patologis atau kompulsif berbohong, di mana penderitanya biasa terletak. Kebohongan disebabkan oleh kebutuhan internal untuk berbohong, bukan faktor lingkungan atau sosial. Tidak seperti pada gangguan psikotik atau delusional, orang dengan kondisi ini dapat mengenali mereka berbohong, meskipun mereka mungkin tidak mau melakukannya, yang menyebabkan kemarahan, kebingungan, dan (dalam beberapa kasus) kekerasan menyusul konfrontasi. Seorang pembohong yang terjebak dalam wilayah antara realitas dan fantasy ini umumnya kita kenal dengan istilah Pseudologia Fantastica orang-orang jenis ini percaya akan kebohongannya sendiri. Orang atau sekelompok orang yang menderita mental disorder semacam ini biasanya akan menjadi sangat fanatik, paranoid, dan cenderung menutup diri, selalu menghipnotis dirinya sendiri bahwa dia benar dan orang lain salah. Mereka akan menjadi sangat agresif; dipenuhi kemarahan dan kekerasan, ketika dihadapkan pada fakta-fakta. Theresia Cindy Tan (Palsu) Beberapa hari yang lalu PKS Piyungan menampilkan kisah mualaf seorang gadis bernama Theresia Cindy Tan, lengkap dengan photo-nya yang bertuliskan penjelasan mengapa dia mualaf. www.pkspiyungan.org/2015/04/saya-masuk-islam-pengakuan-mengejutkan.html Belakangan diketahui bahwa kisah mualaf tersebut adalah Hoax. Photo yang dipakai sebagai bukti idenditas Theresia Cindy Tan di atas sebenarnya adalah photo gadis Philiphine bernama Joycelyn Aralar, Joycelyn Aralar Joycelyn Aralar Bersama Ayahnya joycelynaralar.wordpress.com/tag/the-manila-hotel/ Setelah sejumlah member Aliansi Sekuler Indonesia (ASI) menunjukkan bukti kepalsuan di atas ke akun facebook Theresia Cindy Tan, mendadak mereka diblokir, dan kemudian pemilik akun palsu tersebut mematikan akunnya lalu membuat akun baru yang memposting tulisan yang menyatakan bahwa akunnya telah direport. Sangat terlihat jelas, sosok di balik tokoh fiktif Theresia Cindy Tan ini, adalah orang yang bermental victim dan menderita Pseudologia Fantastica. Selain menderita mental Disorder, penyebar Hoax ini juga tampaknya kurang berwawasan. Terbukti dia menciptakan banyak kesalahan saat mendeskripsikan tokoh khayalannya. Pertama adalah dia menggambarkan bahwa sosok Cindy ini pernah sekolah di SMU 1 Manado. Yah benar sekolah SMU 1 masih berdiri kokoh di Manado, Namun apakah pernah ada makhluk bernama Theresia Cindy Tan yang sekolah di sana? Orang Manado tahu jawabannya. Kedua, pencipta Theresia Cindy Tan jelas bukan orang Manado dan pastinya tidak bisa bahasa Manado. Terbukti dalam tulisan pada photo mualaf di atas, lebih terkesan bahwa sosok Cindy ini berasal dari Malasya. Sungguh aneh orang manado menggunakan kata “Bercakap” dalam tulisannya. Orang Manado tapi tidak bisa bahasa Manado, this is a joke, right? Ketiga, dan ini sungguh sangat parah, dalam pengakuan “Imannya” sebagai mualaf, Cindy ini mengutip kalimat Bible berbunyi: “SHEMA YISRAEL ADONAI ELOHEINU ADONAI EHAD.” Sungguh sangat memalukan bagi orang yang katanya lulusan Theologia. Keempat, pengarang Theresia Cindy Tan ini sepertinya tidak tahu kalau di UKI tidak ada fakultas Theologi. Terbukti dengan polosnya dia menulis bahwa Cindy Tan adalah lulusan Fakultas Theologi UKI. Kelima, sebagai bukti pendukung bahwa kisah mualaf Cindy Tan ini asli, ditambahilah sebuah Video tentang kericuhan di sebuah gereja, yang lalu diberi judul “Kericuhan akibat mualafnya Theresia Cindy Tan.” Saya menonton video itu berkali-kali dan percayalah di dalam video berdurasi sekitar satu menit itu tidak terdapat jejak atau tanda Theresia Cindy Tan. Satu-satunya alasan kenapa Video tersebut dihubungkan dengan makhluk fiktif bernama Cindy ini adalah karena sosok yang menciptakan Hoax tersebut memberi judul provokatif pada video itu, yang membuat seolah-olah video tersebut adalah kericuhan yang terjadi karena Cindy Tan Mualaf. Video itu tidak menunjukkan apa-apa selain sebuah kericuhan. Tidak lebih. Anda bisa menonton dan menganalisanya sendiri. Keenam, dan ini yang paling parah, pembuat karakter fiktif Cindy Tan ini menyatakan bahwa sosok Theresia Cindy Tan adalah orang Manado. Si pembuat Hoax ini jelas tidak sadar kalau orang Manado bukanlah bangsa primitif yang tinggal di Goa. Hey, orang Manado adalah salah satu suku paling Modern di Indonesia. Mereka hidup dengan Iphone dan Smartphone. Berita semacam ini pasti tidak akan lolos dari penyelidikan mereka. Bodohnya penulis Hoax ini adalah dia menggunakan Marga Tan untuk karakter fiktifnya. Di Manado, dimana kehidupan masyarakatnya dibangun di atas dasar Klan, adalah sangat mudah untuk menemukan keberadaan seseorang berdasarkan Fam/marga yang disandangnya. Dan akhirnya begitulah, meski penipuan Hoax-nya sudah jelas diketahui, namun dengan kekuatan ajaib mental disorder Pseudologia Fantastica, si penyebar Hoax dan kelompoknya, bersikukuh menyatakan bahwa teman imajinasi mereka “Theresia Cindy Tan” adalah orang yang nyata. “Tunggu saja pembuktiannya dua bulan lagi,” kata salah seekor Hoaxer yang yakin dan meyakinkan dirinya bahwa Cindy Tan adalah manusia nyata, senyata hukum gravitasi. Jelas sekali, mereka sudah tidak bisa lagi membedakan antara realitas dan imajinasi, antara fakta dan ilusi. Dan pastinya selama dua bulan ke depan mereka akan memproduksi kebohongan-kebohongan baru yang lebih canggih untuk mendukung existensi teman imajinasinya. Karena seperti kata pepatah: "Kebohongan yang diulang-ulang pada akhirnya akan diterima sebagai kebenaran." (filsafat.kompasiana.com)

Tuhan Tidak Menjawab Doamu ? Ini Sebabnya !
Annabel Jatuh dari 30 Kaki dan Mujizat Terjadi
Mukjizat Pemeran Tuhan Yesus Film "The Passion Of the Christ"
Berita kali ini sudah sangat menggelegar namun akan terasa sebuah kekecewaan jika berita palsu tersebut di sebarkan, berita ini mengenai Theresia Cindy Tan yang katanya masuk muslim.

Berikut 15 Quote berita Theresia Cindy Tan masuk Muslim


  1. Fenomena Mualafnya pembina penginjil Gereja Patekosta Theresia Cindy Tan menguncang gereja di Sulawesi Utara. 
  2. Bagaimana seorang gembala Pembina Gereja Patekosta Manado yg notabene lulusan sekolah Theologia justru Mulaf setelah mempelajari Kristen ?
  3. Gembala gereja bukanlah hal yang mudah, selain seleksi & pelatihan yg ketat juga di tuntut keyakinan besar ttg keTuhanan Yesus.
  4. Apalagi seorang Theresia Cindy Tan adalah lulusan sekolah theologia yg ajaran pokoknya mempelajari tentang doktrin tentang Trinitas !
  5. Lalu setelah lulus sekolah Theologia dia membandingkan apa yang di pelajarinya dengan ajaran Islam.
  6. FYI salah satu kurikulum di sekolah theologia adalah perbandingan Kristen dgn agama-agama samawi lainnya (termasuk Islam), Tetapi yang mereka pelajari ttg islam adalah bentuk pencarian kelemahan-kelemahan yg terdapat di dalam Islam.
  7. Tidak jarang seorang murid Theologia justru merasakan kelebihan Islam justru dari usaha mereka mempelajari kelemahan Islam.
  8. Sebenarnya jika para Kristen mempelajari ilmu theologia maka secara mudah akan mengetahui bahwa Yesus bukan lah tuhan.
  9. Dan juga akan mengerti bahwa keyuhanan Yesus hanyalah bersumber dari hasil konsili bukan dari ajaran Yesus sendiri...
  10. Di saat kita mempelajari Akitab maka akan mudah kita temui ayat ayat yg mendukung bahwa Yesus BUKAN Tuhan tapi hanyalah UTUSAN Tuhan.
  11. Dan dgn mudahnya kita mengerti bahwa konsep keTuhan Yesus dan Trinitas hanyalah hasil sebuah doktrin para pendiri Kristen!
  12. Mungkin itu yg dialami oleh saudari kita Theresia Cindy Tan saat beliau mulai membandingkan ajaran Kristen dan ajaran Islam.
  13. Pokok pangkal seorang ber iman akan Tuhan yang SATU adalah AKAL , jikalau AKAL kita gunakan maka dgn mudah kita menerima konsep TAUHID!
  14. Saya yakin pasti setiap Kristen yg mempelajari Alkitab pasti didirinya akan timbul,pertanyaan apakah benar Yesus adalah Tuhan ?
  15. Karena begitu betebaran bukti di Alkitab bahwa Yesus Bukan lah Tuhan yg sangat mudah di temui dan di cerna...
  16. Tapi karena mereka tidak menggunakan AKAL maka mereka akan memaksa diri mereka terkukung dalam kesesatan tentangYesus !
Jangan mudah percaya tentang berita-berita hoax (palsu) ini, iman kita sedang dipertaruhkan, masa gara-gara media atau jejaring sosial kita mudah percaya.
Kebanyakan orang berpikir bahwa pembohong selalu meraih kemenangan atas korbannya. Namun yang sebenarnya adalah bahwa setiap kebohongan merupakan bentuk penyerahan diri sebagai budak. Demikianlah orang yang berbohong menjadi budak dari orang yang dia bohongi. 

Dia berhutang pengakuan dan hidup dalam kepalsuan adalah benar bahwa orang yang berbohong sekali akan cenderung berbohong dua kali untuk menutupi kebohongannya yang lain. Dan begitulah, dia akan dituntut untuk terus memproduksi kebohongan hingga suatu ketika dia akan sampai pada satu titik dimana dia kehilangan kemampuan untuk membedakan antara fakta dan ilusi.
Pseudologia Fantastica - Sebuah kondisi psikologis, atau dikenal sebagai patologis atau kompulsif berbohong, di mana penderitanya biasa terletak. Kebohongan disebabkan oleh kebutuhan internal untuk berbohong, bukan faktor lingkungan atau sosial. Tidak seperti pada gangguan psikotik atau delusional, orang dengan kondisi ini dapat mengenali mereka berbohong, meskipun mereka mungkin tidak mau melakukannya, yang menyebabkan kemarahan, kebingungan, dan (dalam beberapa kasus) kekerasan menyusul konfrontasi.
Seorang pembohong yang terjebak dalam wilayah antara realitas dan fantasy ini umumnya kita kenal dengan istilah Pseudologia Fantastica orang-orang jenis ini percaya akan kebohongannya sendiri. Orang atau sekelompok orang yang menderita mental disorder semacam ini biasanya akan menjadi sangat fanatik, paranoid, dan cenderung menutup diri, selalu menghipnotis dirinya sendiri bahwa dia benar dan orang lain salah. Mereka akan menjadi sangat agresif; dipenuhi kemarahan dan kekerasan, ketika dihadapkan pada fakta-fakta.
Beberapa hari yang lalu  PKS Piyungan  menampilkan kisah mualaf seorang gadis bernama Theresia Cindy Tan, lengkap dengan photo-nya yang bertuliskan penjelasan mengapa dia mualaf.

www.pkspiyungan.org/2015/04/saya-masuk-islam-pengakuan-mengejutkan.html

Belakangan diketahui bahwa kisah mualaf tersebut adalah Hoax. Photo yang dipakai sebagai bukti idenditas Theresia Cindy Tan di atas  sebenarnya adalah photo gadis Philiphine bernama Joycelyn Aralar
Kebohongan Penginjil Theresia Cindy Tan Masuk Muslim
Joycelyn Aralar
Kebohongan Penginjil Theresia Cindy Tan Masuk Muslim
Joycelyn Aralar Bersama Ayahnya
joycelynaralar.wordpress.com/tag/the-manila-hotel/

Setelah sejumlah member Aliansi Sekuler Indonesia (ASI) menunjukkan bukti kepalsuan di atas ke akun facebook Theresia Cindy Tan, mendadak mereka diblokir, dan kemudian pemilik akun palsu tersebut mematikan akunnya lalu membuat akun baru yang memposting tulisan yang menyatakan bahwa akunnya telah direport. Sangat terlihat jelas, sosok di balik tokoh fiktif Theresia Cindy Tan ini, adalah orang yang bermental victim dan menderita Pseudologia Fantastica.

Selain menderita mental Disorder, penyebar Hoax ini juga tampaknya kurang berwawasan. Terbukti dia menciptakan banyak kesalahan saat mendeskripsikan tokoh khayalannya. Pertama adalah dia menggambarkan bahwa sosok Cindy ini pernah sekolah di SMU 1 Manado. Yah benar sekolah SMU 1 masih berdiri kokoh di Manado, Namun apakah pernah ada makhluk bernama Theresia Cindy Tan yang sekolah di sana? Orang Manado tahu jawabannya.

Kedua, pencipta Theresia Cindy Tan jelas bukan orang Manado dan pastinya tidak bisa bahasa Manado. Terbukti dalam tulisan pada photo mualaf di atas, lebih terkesan bahwa sosok Cindy ini berasal dari Malasya. Sungguh aneh orang manado menggunakan kata “Bercakap” dalam tulisannya. Orang Manado tapi tidak bisa bahasa Manado, this is a joke, right?

Ketiga, dan ini sungguh sangat parah, dalam pengakuan “Imannya” sebagai mualaf, Cindy ini mengutip kalimat Bible berbunyi: “SHEMA YISRAEL ADONAI ELOHEINU ADONAI EHAD.” Sungguh sangat memalukan bagi orang yang katanya lulusan Theologia.

Keempat, pengarang Theresia Cindy Tan ini sepertinya tidak tahu kalau di UKI tidak ada fakultas Theologi. Terbukti dengan polosnya dia menulis bahwa Cindy Tan adalah lulusan Fakultas Theologi UKI.

Kelima, sebagai bukti pendukung bahwa kisah mualaf Cindy Tan ini asli, ditambahilah sebuah Video tentang kericuhan di sebuah gereja, yang lalu diberi judul “Kericuhan akibat mualafnya Theresia Cindy Tan.” Saya menonton video itu berkali-kali dan percayalah di dalam video berdurasi sekitar satu menit itu tidak terdapat jejak atau tanda Theresia Cindy Tan. 

Satu-satunya alasan kenapa Video tersebut dihubungkan dengan makhluk fiktif bernama Cindy ini adalah karena sosok yang menciptakan Hoax tersebut memberi judul provokatif pada video itu, yang membuat seolah-olah video tersebut adalah kericuhan yang terjadi karena Cindy Tan Mualaf. Video itu tidak menunjukkan apa-apa selain sebuah kericuhan. Tidak lebih. Anda bisa menonton dan menganalisanya sendiri.

Keenam, dan ini yang paling parah, pembuat karakter fiktif Cindy Tan ini menyatakan bahwa sosok Theresia Cindy Tan adalah orang Manado. Si pembuat Hoax ini jelas tidak sadar kalau orang Manado bukanlah bangsa primitif yang tinggal di Goa. Hey, orang Manado adalah salah satu suku paling Modern di Indonesia. Mereka hidup dengan Iphone dan Smartphone. 

Berita semacam ini pasti tidak akan lolos dari penyelidikan mereka. Bodohnya penulis Hoax ini adalah dia menggunakan Marga Tan untuk karakter fiktifnya. Di Manado, dimana kehidupan masyarakatnya dibangun di atas dasar Klan, adalah sangat mudah untuk menemukan keberadaan seseorang berdasarkan Fam/marga yang disandangnya.

Dan akhirnya begitulah, meski penipuan Hoax-nya sudah jelas diketahui, namun dengan kekuatan ajaib mental disorder Pseudologia Fantastica, si penyebar Hoax dan kelompoknya, bersikukuh menyatakan bahwa teman imajinasi mereka “Theresia Cindy Tan” adalah orang yang nyata.

Tunggu saja pembuktiannya dua bulan lagi,” kata salah seekor Hoaxer yang yakin dan meyakinkan dirinya bahwa Cindy Tan adalah manusia nyata, senyata hukum gravitasi.

Jelas sekali, mereka sudah tidak bisa lagi membedakan antara realitas dan imajinasi, antara fakta dan ilusi. Dan pastinya selama dua bulan ke depan mereka akan memproduksi kebohongan-kebohongan baru yang lebih canggih untuk mendukung existensi teman imajinasinya. 

Karena seperti kata pepatah: "Kebohongan yang diulang-ulang pada akhirnya akan diterima sebagai kebenaran."

(filsafat.kompasiana.com)
Name

#lomba Agama Android Aneh Aplikasi Bahasa Bencana Berita Blogger buah Cinta Coding CSS Dekstop Desain Deskriminasi Doodle Dunia Ekonomi Elektronik Event Surabaya Fakta Film Fotografi Gaya Gaya Hidup Gereja Hacker Hukum Humor Indonesia Internasional Internet ISIS Islam Jasa Jejaring Sosial Kecelakaan Keluarga Kematian Kesaksian Kesehatan Komputer Komunis Konflik Kristiani Makalah Makanan Misteri Modus Motivasi Mujizat Negara Pelecehan Pembunuhan Pemerintah Pendidikan Pengemis Pengetahuan Pengorbanan Peninggalan Perang Php PKn Politik Sejarah Selebriti SEO Sesat Skandal Sosial Media Surabaya Teknologi Teroris Tips Toleransi Trafficking Unik Video
false
ltr
item
Insatunesia: Kebohongan Penginjil Theresia Cindy Tan Masuk Muslim
Kebohongan Penginjil Theresia Cindy Tan Masuk Muslim
Kebohongan Penginjil Theresia Cindy Tan Masuk Muslim - Berita kali ini sudah sangat menggelegar namun akan terasa sebuah kekecewaan jika berita palsu tersebut di sebarkan, berita ini mengenai Theresia Cindy Tan yang katanya masuk muslim. Berikut 15 Quote berita Theresia Cindy Tan masuk Muslim Fenomena Mualafnya pembina penginjil Gereja Patekosta Theresia Cindy Tan menguncang gereja di Sulawesi Utara. Bagaimana seorang gembala Pembina Gereja Patekosta Manado yg notabene lulusan sekolah Theologia justru Mulaf setelah mempelajari Kristen ? Gembala gereja bukanlah hal yang mudah, selain seleksi & pelatihan yg ketat juga di tuntut keyakinan besar ttg keTuhanan Yesus. Apalagi seorang Theresia Cindy Tan adalah lulusan sekolah theologia yg ajaran pokoknya mempelajari tentang doktrin tentang Trinitas ! Lalu setelah lulus sekolah Theologia dia membandingkan apa yang di pelajarinya dengan ajaran Islam. FYI salah satu kurikulum di sekolah theologia adalah perbandingan Kristen dgn agama-agama samawi lainnya (termasuk Islam), Tetapi yang mereka pelajari ttg islam adalah bentuk pencarian kelemahan-kelemahan yg terdapat di dalam Islam. Tidak jarang seorang murid Theologia justru merasakan kelebihan Islam justru dari usaha mereka mempelajari kelemahan Islam. Sebenarnya jika para Kristen mempelajari ilmu theologia maka secara mudah akan mengetahui bahwa Yesus bukan lah tuhan. Dan juga akan mengerti bahwa keyuhanan Yesus hanyalah bersumber dari hasil konsili bukan dari ajaran Yesus sendiri... Di saat kita mempelajari Akitab maka akan mudah kita temui ayat ayat yg mendukung bahwa Yesus BUKAN Tuhan tapi hanyalah UTUSAN Tuhan. Dan dgn mudahnya kita mengerti bahwa konsep keTuhan Yesus dan Trinitas hanyalah hasil sebuah doktrin para pendiri Kristen! Mungkin itu yg dialami oleh saudari kita Theresia Cindy Tan saat beliau mulai membandingkan ajaran Kristen dan ajaran Islam. Pokok pangkal seorang ber iman akan Tuhan yang SATU adalah AKAL , jikalau AKAL kita gunakan maka dgn mudah kita menerima konsep TAUHID! Saya yakin pasti setiap Kristen yg mempelajari Alkitab pasti didirinya akan timbul,pertanyaan apakah benar Yesus adalah Tuhan ? Karena begitu betebaran bukti di Alkitab bahwa Yesus Bukan lah Tuhan yg sangat mudah di temui dan di cerna... Tapi karena mereka tidak menggunakan AKAL maka mereka akan memaksa diri mereka terkukung dalam kesesatan tentangYesus ! Jangan mudah percaya tentang berita-berita hoax (palsu) ini, iman kita sedang dipertaruhkan, masa gara-gara media atau jejaring sosial kita mudah percaya. Kebanyakan orang berpikir bahwa pembohong selalu meraih kemenangan atas korbannya. Namun yang sebenarnya adalah bahwa setiap kebohongan merupakan bentuk penyerahan diri sebagai budak. Demikianlah orang yang berbohong menjadi budak dari orang yang dia bohongi. Dia berhutang pengakuan dan hidup dalam kepalsuan adalah benar bahwa orang yang berbohong sekali akan cenderung berbohong dua kali untuk menutupi kebohongannya yang lain. Dan begitulah, dia akan dituntut untuk terus memproduksi kebohongan hingga suatu ketika dia akan sampai pada satu titik dimana dia kehilangan kemampuan untuk membedakan antara fakta dan ilusi. Pseudologia Fantastica Sebuah kondisi psikologis, atau dikenal sebagai patologis atau kompulsif berbohong, di mana penderitanya biasa terletak. Kebohongan disebabkan oleh kebutuhan internal untuk berbohong, bukan faktor lingkungan atau sosial. Tidak seperti pada gangguan psikotik atau delusional, orang dengan kondisi ini dapat mengenali mereka berbohong, meskipun mereka mungkin tidak mau melakukannya, yang menyebabkan kemarahan, kebingungan, dan (dalam beberapa kasus) kekerasan menyusul konfrontasi. Seorang pembohong yang terjebak dalam wilayah antara realitas dan fantasy ini umumnya kita kenal dengan istilah Pseudologia Fantastica orang-orang jenis ini percaya akan kebohongannya sendiri. Orang atau sekelompok orang yang menderita mental disorder semacam ini biasanya akan menjadi sangat fanatik, paranoid, dan cenderung menutup diri, selalu menghipnotis dirinya sendiri bahwa dia benar dan orang lain salah. Mereka akan menjadi sangat agresif; dipenuhi kemarahan dan kekerasan, ketika dihadapkan pada fakta-fakta. Theresia Cindy Tan (Palsu) Beberapa hari yang lalu PKS Piyungan menampilkan kisah mualaf seorang gadis bernama Theresia Cindy Tan, lengkap dengan photo-nya yang bertuliskan penjelasan mengapa dia mualaf. www.pkspiyungan.org/2015/04/saya-masuk-islam-pengakuan-mengejutkan.html Belakangan diketahui bahwa kisah mualaf tersebut adalah Hoax. Photo yang dipakai sebagai bukti idenditas Theresia Cindy Tan di atas sebenarnya adalah photo gadis Philiphine bernama Joycelyn Aralar, Joycelyn Aralar Joycelyn Aralar Bersama Ayahnya joycelynaralar.wordpress.com/tag/the-manila-hotel/ Setelah sejumlah member Aliansi Sekuler Indonesia (ASI) menunjukkan bukti kepalsuan di atas ke akun facebook Theresia Cindy Tan, mendadak mereka diblokir, dan kemudian pemilik akun palsu tersebut mematikan akunnya lalu membuat akun baru yang memposting tulisan yang menyatakan bahwa akunnya telah direport. Sangat terlihat jelas, sosok di balik tokoh fiktif Theresia Cindy Tan ini, adalah orang yang bermental victim dan menderita Pseudologia Fantastica. Selain menderita mental Disorder, penyebar Hoax ini juga tampaknya kurang berwawasan. Terbukti dia menciptakan banyak kesalahan saat mendeskripsikan tokoh khayalannya. Pertama adalah dia menggambarkan bahwa sosok Cindy ini pernah sekolah di SMU 1 Manado. Yah benar sekolah SMU 1 masih berdiri kokoh di Manado, Namun apakah pernah ada makhluk bernama Theresia Cindy Tan yang sekolah di sana? Orang Manado tahu jawabannya. Kedua, pencipta Theresia Cindy Tan jelas bukan orang Manado dan pastinya tidak bisa bahasa Manado. Terbukti dalam tulisan pada photo mualaf di atas, lebih terkesan bahwa sosok Cindy ini berasal dari Malasya. Sungguh aneh orang manado menggunakan kata “Bercakap” dalam tulisannya. Orang Manado tapi tidak bisa bahasa Manado, this is a joke, right? Ketiga, dan ini sungguh sangat parah, dalam pengakuan “Imannya” sebagai mualaf, Cindy ini mengutip kalimat Bible berbunyi: “SHEMA YISRAEL ADONAI ELOHEINU ADONAI EHAD.” Sungguh sangat memalukan bagi orang yang katanya lulusan Theologia. Keempat, pengarang Theresia Cindy Tan ini sepertinya tidak tahu kalau di UKI tidak ada fakultas Theologi. Terbukti dengan polosnya dia menulis bahwa Cindy Tan adalah lulusan Fakultas Theologi UKI. Kelima, sebagai bukti pendukung bahwa kisah mualaf Cindy Tan ini asli, ditambahilah sebuah Video tentang kericuhan di sebuah gereja, yang lalu diberi judul “Kericuhan akibat mualafnya Theresia Cindy Tan.” Saya menonton video itu berkali-kali dan percayalah di dalam video berdurasi sekitar satu menit itu tidak terdapat jejak atau tanda Theresia Cindy Tan. Satu-satunya alasan kenapa Video tersebut dihubungkan dengan makhluk fiktif bernama Cindy ini adalah karena sosok yang menciptakan Hoax tersebut memberi judul provokatif pada video itu, yang membuat seolah-olah video tersebut adalah kericuhan yang terjadi karena Cindy Tan Mualaf. Video itu tidak menunjukkan apa-apa selain sebuah kericuhan. Tidak lebih. Anda bisa menonton dan menganalisanya sendiri. Keenam, dan ini yang paling parah, pembuat karakter fiktif Cindy Tan ini menyatakan bahwa sosok Theresia Cindy Tan adalah orang Manado. Si pembuat Hoax ini jelas tidak sadar kalau orang Manado bukanlah bangsa primitif yang tinggal di Goa. Hey, orang Manado adalah salah satu suku paling Modern di Indonesia. Mereka hidup dengan Iphone dan Smartphone. Berita semacam ini pasti tidak akan lolos dari penyelidikan mereka. Bodohnya penulis Hoax ini adalah dia menggunakan Marga Tan untuk karakter fiktifnya. Di Manado, dimana kehidupan masyarakatnya dibangun di atas dasar Klan, adalah sangat mudah untuk menemukan keberadaan seseorang berdasarkan Fam/marga yang disandangnya. Dan akhirnya begitulah, meski penipuan Hoax-nya sudah jelas diketahui, namun dengan kekuatan ajaib mental disorder Pseudologia Fantastica, si penyebar Hoax dan kelompoknya, bersikukuh menyatakan bahwa teman imajinasi mereka “Theresia Cindy Tan” adalah orang yang nyata. “Tunggu saja pembuktiannya dua bulan lagi,” kata salah seekor Hoaxer yang yakin dan meyakinkan dirinya bahwa Cindy Tan adalah manusia nyata, senyata hukum gravitasi. Jelas sekali, mereka sudah tidak bisa lagi membedakan antara realitas dan imajinasi, antara fakta dan ilusi. Dan pastinya selama dua bulan ke depan mereka akan memproduksi kebohongan-kebohongan baru yang lebih canggih untuk mendukung existensi teman imajinasinya. Karena seperti kata pepatah: "Kebohongan yang diulang-ulang pada akhirnya akan diterima sebagai kebenaran." (filsafat.kompasiana.com)
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg019ayRe7GmsvbdQwarY7NuD43PJax8pomSVsZkyWPWsDgimUVDVDb6pPIiLhPldZl6X09Mhw8BaXmNnlciiTgxypYRKfMhodYq04-tApMOGc6A2Ga3EACPJ2z1z6lGJljf7Mq1z5qn8E/s1600/facebook.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg019ayRe7GmsvbdQwarY7NuD43PJax8pomSVsZkyWPWsDgimUVDVDb6pPIiLhPldZl6X09Mhw8BaXmNnlciiTgxypYRKfMhodYq04-tApMOGc6A2Ga3EACPJ2z1z6lGJljf7Mq1z5qn8E/s72-c/facebook.jpg
Insatunesia
https://insatunesia.blogspot.com/2015/04/kebohongan-penginjil-theresia-cindy-tan.html
https://insatunesia.blogspot.com/
http://insatunesia.blogspot.com/
http://insatunesia.blogspot.com/2015/04/kebohongan-penginjil-theresia-cindy-tan.html
true
4922750901610850123
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy