-->

Presiden Prancis Turun Tangan, Hapus Hukuman Mati di Arab

Presiden Prancis Turun Tangan, Hapus Hukuman Mati di Arab - Kampanye yang dilakukan oleh Presiden Prancis untuk melakukan penghapusan hukuman mati di Arab kini menjadi kontraversi, beberapa pendapat memang tidak boleh melakukan hukuman mati terhadap masalah-masalah kecil terkecuali pelanggaran-pelanggaran besar. Seperti yang dilansir oleh Suaraharapan.com Presiden Prancis Francois Hollande, Selasa (5/5), menyerukan penghapusan hukuman mati saat berada di Arab Saudi yang jumlah eksesusinya tahun ini mengalami peningkatan pesat. Kerajaan Teluk tersebut sejauh ini sudah mengeksekusi 78 warganya dan juga orang asing, dibandingkan dengan total 87 orang pada sepanjang 2014, menurut hitungan AFP. Presiden Prancis, Francois Hollande ketika meninggalkan arena Konferensi Tingkat Tinggi Dewan Kerja Sama Teluk di Riyadh, Arab Saudi, 5 Mei , 2015 Hollande yang tengah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di Riyadh pada Selasa, mengatakan, “Prancis berkampanye di seluruh dunia untuk menghapuskan hukuman mati.” “Hukuman mati seharusnya dilarang,” ungkapnya kepada wartawan setelah pertemuan para pemimpin GCC, termasuk Raja Saudi Salman. Dia mengatakan Prancis menentang hukuman mati “bukan karena salah satu warga kami bisa menjadi korban eksekusi,” mengacu pada Serge Atlaoui yang menghadapi hukuman mati di Indonesia. Hollande menegaskan dia akan menyerukan penghapusan eksekusi “di mana saja, dan tak peduli siapa saja yang terlibat. Dan saya juga melakukannya di sini”, di Riyadh. Hanya beberapa jam sebelum kedatangan Hollande pada hari Senin di Arab Saudi, kerajaan memenggal lima warga asing yang dihukum mati karena pembunuhan dan perampokan, menambah apa yang oleh Amnesty International disebut sebagai "lonjakan mengerikan" dalam jumlah eksekusi di negara ini. Kelimanya terdiri dari dua warga Yaman, seorang warga Chad, seorang warga Eritrea dan satu lagi warga Sudan. Amnesty International menempatkan Arab Saudi di peringkat ketiga dalam jumlah hukuman mati pada 2014. Perdagangan narkoba, pemerkosaan, pembunuhan, kemurtadan dan perampokan bersenjata semuanya dapat dihukum dengan kematian di bawah hukum syariah di Arab Saudi. Kementerian dalam negeri mengatakan pencegahan merupakan alasan dijalankannya hukuman mati.

Kampanye yang dilakukan oleh Presiden Prancis untuk melakukan penghapusan hukuman mati di Arab kini menjadi kontraversi, beberapa pendapat memang tidak boleh melakukan hukuman mati terhadap masalah-masalah kecil terkecuali pelanggaran-pelanggaran besar.

Seperti yang dilansir oleh Suaraharapan.com Presiden Prancis Francois Hollande, Selasa (5/5), menyerukan penghapusan hukuman mati saat berada di Arab Saudi yang jumlah eksesusinya tahun ini mengalami peningkatan pesat.

Kerajaan Teluk tersebut sejauh ini sudah mengeksekusi 78 warganya dan juga orang asing, dibandingkan dengan total 87 orang pada sepanjang 2014, menurut hitungan AFP.

Presiden Prancis, Francois Hollande ketika meninggalkan arena Konferensi Tingkat Tinggi Dewan Kerja Sama Teluk di Riyadh, Arab Saudi, 5 Mei , 2015 
Hollande yang tengah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di Riyadh pada Selasa, mengatakan, “Prancis berkampanye di seluruh dunia untuk menghapuskan hukuman mati.”

“Hukuman mati seharusnya dilarang,” ungkapnya kepada wartawan setelah pertemuan para pemimpin GCC, termasuk Raja Saudi Salman.

Dia mengatakan Prancis menentang hukuman mati “bukan karena salah satu warga kami bisa menjadi korban eksekusi,” mengacu pada Serge Atlaoui yang menghadapi hukuman mati di Indonesia.

Hollande menegaskan dia akan menyerukan penghapusan eksekusi “di mana saja, dan tak peduli siapa saja yang terlibat. Dan saya juga melakukannya di sini”, di Riyadh.

Hanya beberapa jam sebelum kedatangan Hollande pada hari Senin di Arab Saudi, kerajaan memenggal lima warga asing yang dihukum mati karena  pembunuhan dan perampokan, menambah apa yang oleh Amnesty International disebut sebagai "lonjakan mengerikan" dalam jumlah eksekusi di negara ini.

Kelimanya terdiri dari dua warga Yaman, seorang warga Chad, seorang warga Eritrea dan satu lagi warga Sudan.

Amnesty International menempatkan Arab Saudi di peringkat ketiga  dalam jumlah hukuman mati pada 2014.

Perdagangan narkoba, pemerkosaan, pembunuhan, kemurtadan dan perampokan bersenjata semuanya dapat dihukum dengan kematian di bawah hukum syariah di Arab Saudi.

Kementerian dalam negeri mengatakan pencegahan merupakan alasan dijalankannya hukuman mati.
Name

#lomba Agama Android Aneh Aplikasi Bahasa Bencana Berita Blogger buah Cinta Coding CSS Dekstop Desain Deskriminasi Doodle Dunia Ekonomi Elektronik Event Surabaya Fakta Film Fotografi Gaya Gaya Hidup Gereja Hacker Hukum Humor Indonesia Internasional Internet ISIS Islam Jasa Jejaring Sosial Kecelakaan Keluarga Kematian Kesaksian Kesehatan Komputer Komunis Konflik Kristiani Makalah Makanan Misteri Modus Motivasi Mujizat Negara Pelecehan Pembunuhan Pemerintah Pendidikan Pengemis Pengetahuan Pengorbanan Peninggalan Perang Php PKn Politik Sejarah Selebriti SEO Sesat Skandal Sosial Media Surabaya Teknologi Teroris Tips Toleransi Trafficking Unik Video
false
ltr
item
Insatunesia: Presiden Prancis Turun Tangan, Hapus Hukuman Mati di Arab
Presiden Prancis Turun Tangan, Hapus Hukuman Mati di Arab
Presiden Prancis Turun Tangan, Hapus Hukuman Mati di Arab - Kampanye yang dilakukan oleh Presiden Prancis untuk melakukan penghapusan hukuman mati di Arab kini menjadi kontraversi, beberapa pendapat memang tidak boleh melakukan hukuman mati terhadap masalah-masalah kecil terkecuali pelanggaran-pelanggaran besar. Seperti yang dilansir oleh Suaraharapan.com Presiden Prancis Francois Hollande, Selasa (5/5), menyerukan penghapusan hukuman mati saat berada di Arab Saudi yang jumlah eksesusinya tahun ini mengalami peningkatan pesat. Kerajaan Teluk tersebut sejauh ini sudah mengeksekusi 78 warganya dan juga orang asing, dibandingkan dengan total 87 orang pada sepanjang 2014, menurut hitungan AFP. Presiden Prancis, Francois Hollande ketika meninggalkan arena Konferensi Tingkat Tinggi Dewan Kerja Sama Teluk di Riyadh, Arab Saudi, 5 Mei , 2015 Hollande yang tengah menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi Dewan Kerja Sama Teluk (GCC) di Riyadh pada Selasa, mengatakan, “Prancis berkampanye di seluruh dunia untuk menghapuskan hukuman mati.” “Hukuman mati seharusnya dilarang,” ungkapnya kepada wartawan setelah pertemuan para pemimpin GCC, termasuk Raja Saudi Salman. Dia mengatakan Prancis menentang hukuman mati “bukan karena salah satu warga kami bisa menjadi korban eksekusi,” mengacu pada Serge Atlaoui yang menghadapi hukuman mati di Indonesia. Hollande menegaskan dia akan menyerukan penghapusan eksekusi “di mana saja, dan tak peduli siapa saja yang terlibat. Dan saya juga melakukannya di sini”, di Riyadh. Hanya beberapa jam sebelum kedatangan Hollande pada hari Senin di Arab Saudi, kerajaan memenggal lima warga asing yang dihukum mati karena pembunuhan dan perampokan, menambah apa yang oleh Amnesty International disebut sebagai "lonjakan mengerikan" dalam jumlah eksekusi di negara ini. Kelimanya terdiri dari dua warga Yaman, seorang warga Chad, seorang warga Eritrea dan satu lagi warga Sudan. Amnesty International menempatkan Arab Saudi di peringkat ketiga dalam jumlah hukuman mati pada 2014. Perdagangan narkoba, pemerkosaan, pembunuhan, kemurtadan dan perampokan bersenjata semuanya dapat dihukum dengan kematian di bawah hukum syariah di Arab Saudi. Kementerian dalam negeri mengatakan pencegahan merupakan alasan dijalankannya hukuman mati.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp6-ZCjmnMewmEMVTo_jXQEaRzuMfv2_GYecxRRCqOz3otw9Yjr0yfji3mxKMDyXQTsOX3IvlXmEafQI1IbulsyxfkZ4tqBtwigqZF8G4BL7laoJKBexGovA2iF8G3CMcZLn6WLRM1paI/s1600/Presiden+Prancis,+Francois+Hollande+ketika+meninggalkan+arena+Konferensi+Tingkat+Tinggi+Dewan+Kerja+Sama+Teluk+di+Riyadh,+Arab+Saudi,+5+Mei+,+2015+.jpg
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp6-ZCjmnMewmEMVTo_jXQEaRzuMfv2_GYecxRRCqOz3otw9Yjr0yfji3mxKMDyXQTsOX3IvlXmEafQI1IbulsyxfkZ4tqBtwigqZF8G4BL7laoJKBexGovA2iF8G3CMcZLn6WLRM1paI/s72-c/Presiden+Prancis,+Francois+Hollande+ketika+meninggalkan+arena+Konferensi+Tingkat+Tinggi+Dewan+Kerja+Sama+Teluk+di+Riyadh,+Arab+Saudi,+5+Mei+,+2015+.jpg
Insatunesia
https://insatunesia.blogspot.com/2015/05/presiden-prancis-turun-tangan-hapus.html
https://insatunesia.blogspot.com/
http://insatunesia.blogspot.com/
http://insatunesia.blogspot.com/2015/05/presiden-prancis-turun-tangan-hapus.html
true
4922750901610850123
UTF-8
Not found any posts VIEW ALL Readmore Reply Cancel reply Delete By Home PAGES POSTS View All RECOMMENDED FOR YOU LABEL ARCHIVE SEARCH ALL POSTS Not found any post match with your request Back Home Sunday Monday Tuesday Wednesday Thursday Friday Saturday Sun Mon Tue Wed Thu Fri Sat January February March April May June July August September October November December Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec just now 1 minute ago $$1$$ minutes ago 1 hour ago $$1$$ hours ago Yesterday $$1$$ days ago $$1$$ weeks ago more than 5 weeks ago Followers Follow THIS CONTENT IS PREMIUM Please share to unlock Copy All Code Select All Code All codes were copied to your clipboard Can not copy the codes / texts, please press [CTRL]+[C] (or CMD+C with Mac) to copy