Menstruasi wanita biasanya menggunakan pembalut untuk mengatasi bocornya darah pada bagian intim wanita. Namun, sejumlah pembalut wanita ter...
Menstruasi wanita biasanya menggunakan pembalut untuk mengatasi bocornya darah pada bagian intim wanita. Namun, sejumlah pembalut wanita ternyata mengandung klorin, yaitu bahan kimia yang biasa digunakan sebagai pemutih.
Adanya kandungan klorin ini terungkap dari hasil penelitian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
Seperti yang dilansir di tribunnews.com penelitian dilakukan dengan mengambil sampel sembilan merek pembalut wanita.
Hasilnya, kadar klorin tertinggi didapat pada pembalut wanita merek Charm.
"Merek Charm terbukti mengandung kadar klorin tertinggi, yaitu 54,73 ppm (parts per million)," ujar peneliti YLKI, Arum Dinta, dalam jumpa pers di Kantor YLKI, Selasa (7/7/2015).
Kemudian, secara berturut-turut, yaitu merek Nina Anion (39,2 ppm), My Lady (24,44 ppm), VClass Ultra (17,74 ppm), Kotex (8,23 ppm), Hers Protex (7,93 ppm), Laurier (7,77 ppm), Softex (7,3 ppm), dan Softness Standar Jumbo Pack (6,05 ppm).
Pembelian sampel dilakukan dalam kurun waktu Desember 2014-Januari 2015 dari ritel modern, agen, dan toko.
Uji laboratorium menggunakan metode analisis kimia spektrofotometri yang dilakukan di laboratorium TUV NORD Indonesia yang telah terakreditasi.
Arum menjelaskan, bahan pembalut yang digunakan tidak 100 persen dari kapas, tetapi ada yang menggunakan campuran bubuk kayu dan limbah pakaian yang mengandung klorin.
Penelitian ini pun, lanjut Arum, dilakukan untuk memenuhi hak konsumen untuk memakai produk yang aman.
Kandungan klorin pada pembalut dikhawatirkan dapat menganggu kesehatan organ intim wanita yang menyebabkan risiko iritasi hingga keputihan.
"Perusahaan harus memperhatikan keamanan produk yang dibuatnya, apalagi di daerah sensitif bagi wanita," kata Arum.
Lantas bagaimana cara mengatasi produk pembalut yang terdapat zat klorin tersebut ?
(Baca : Cara Ampuh Hindari Bahaya Klorin pada Pembalut )
Adanya kandungan klorin ini terungkap dari hasil penelitian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI).
![]() |
Pembalut |
Hasilnya, kadar klorin tertinggi didapat pada pembalut wanita merek Charm.
"Merek Charm terbukti mengandung kadar klorin tertinggi, yaitu 54,73 ppm (parts per million)," ujar peneliti YLKI, Arum Dinta, dalam jumpa pers di Kantor YLKI, Selasa (7/7/2015).
Kemudian, secara berturut-turut, yaitu merek Nina Anion (39,2 ppm), My Lady (24,44 ppm), VClass Ultra (17,74 ppm), Kotex (8,23 ppm), Hers Protex (7,93 ppm), Laurier (7,77 ppm), Softex (7,3 ppm), dan Softness Standar Jumbo Pack (6,05 ppm).
Pembelian sampel dilakukan dalam kurun waktu Desember 2014-Januari 2015 dari ritel modern, agen, dan toko.
Uji laboratorium menggunakan metode analisis kimia spektrofotometri yang dilakukan di laboratorium TUV NORD Indonesia yang telah terakreditasi.
Arum menjelaskan, bahan pembalut yang digunakan tidak 100 persen dari kapas, tetapi ada yang menggunakan campuran bubuk kayu dan limbah pakaian yang mengandung klorin.
Penelitian ini pun, lanjut Arum, dilakukan untuk memenuhi hak konsumen untuk memakai produk yang aman.
Kandungan klorin pada pembalut dikhawatirkan dapat menganggu kesehatan organ intim wanita yang menyebabkan risiko iritasi hingga keputihan.
"Perusahaan harus memperhatikan keamanan produk yang dibuatnya, apalagi di daerah sensitif bagi wanita," kata Arum.
Lantas bagaimana cara mengatasi produk pembalut yang terdapat zat klorin tersebut ?
(Baca : Cara Ampuh Hindari Bahaya Klorin pada Pembalut )
Menjaga kesehatan memang sangat penting apalagi menjaga tubuh kita yang paling sensitif tentunya kita harus menjaganya yang maksimal. Ayo bagikan ke teman atau saudara perempuan anda, agar mereka tahu pentingnya kesehatan !